Menuju Puncak Rengganis Gunung Argopuro



pendakian gunung argopuro
Probolinggo – Kota yang terkenal dengan wisataGunung Bromo dan berbagai wisata lain seperti Agrowisata Perkebunan Buah Anggur, Rafting Sungai Pekalen dan Wisata Hutan Mangrove (BJBR) ternyata juga mempunyai daya tarik tersendiri bagi penggemar wisata adventure, seperti para pecinta alam dan penghobi pendaki gunung, salah satunya adalah Gunung Argopuro yang ada di wilayah Probolinggo ini. Gunung Argopuro adalah sebuah gunung berapi yang sudah tidak aktif, yang masih termasuk dalam komplek pegunungan Iyang yang membentang dari Gunung Raung hingga Gunung Lemongan. Gunung Argopuro terletak diantara Gunung Semeru dan Gunung Raung, dengan ketinggian mencapai 3.088 Mdpl, dan terkenal dengan puncak Rengganis. Gunung Argopuro ini berada dalam lima wilayah, yaitu : Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Jember, Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Situbondo dan puncak Rengganis sendiri masuk dalam wilayah kabupaten Jember, sedangkan puncak tertingginya berada kurang lebih 200 meter dari puncak Rengganis yang diberi nama puncak argopuro yang ditandai dengan sebuah tugu atau triangulasi. Kawasan gunung Argopuro terdiri dari kawasan hutan dipterokarp bukit, hutan dipterokarp atas, hutan montane dan hutan gunung. Untuk mendaki gunung Argopuro terdapat dua jalur, yaitu melalui jalur Bremi, Probolinggo dan berakhir di Baderan, Situbondo dan begitu juga sebaliknya. Dari Probolinggo, perjalanan menuju ke lokasi pendakian melalui jalur Bremi yang bisa ditempuh dari Surabaya menuju ke Probolinggo, kemudian naik bis akas kecil dari pool bis akas yang ada di samping hotel Bromo Indah. Biasanya bis jurusan ke Bremi ini berangkat 2 kali sehari, pagi jam 6:00 dan siang jam 12:00, sedangkan yang kembali dari Bremi menuju ke Probolinggo jam 8:00 pagi dan jam 15:00 sore. Sebelum melakukan pendakian sebaiknya perlu di perhatikan hal-hal sebagai berikut :
1.  Persiapkanlah logistik, terutama air yang perkiraan cukup untuk 4 hari, karena jalur pendakian Gunung Argopuro ini cukup panjang sekitar 40 Km dengan beberapa medan menanjak sehingga cukup menguras stamina.
2. Bawalah perlengkapan pendakian seperti kompas, tenda dan peralatan pendukung lain, juga usahakan ada leader yang mendampingi dan sudah berpengalaman, mengerti jalur pendakian dalam setiap kelompoknya
3. Disarankan menggunakan pakaian panjang, karena banyak tanaman yang menyebabkan gatal dan di musim hujan banyak pacet atau lintah.
4. Jangan melakukan perjalanan di malam hari karena jalur yang benar tidak terlihat jelas dan akan menyesatkan, lebih baik lakukan camping bila menjelang sore hari.
5.  Hindari membuang sampah sembarangan terutama puntung rokok dan pastikan sisa api unggun benar-benar mati sebelum di tinggalkan, karena pada musim kemarau tempat ini banyak rumput kering dan sering memicu terjadinya kebakaran.
6.  Bagi anda yang masih pemula lebih baik memilih jalur pendakian dari Baderan, Situbondo, karena tidak banyak medan yang menanjak, jadi lebih menghemat stamina.
pendaki argopuro
Setelah sampai di Bremi, setiap pendaki wajib melaporkan diri di kantor polisi sektor Krucil untuk dicatat identitasnya. Dari kantor polisi, perjalanan di mulai dengan menuruni lereng menuju ke pertigaan perkebunan Ayer dingin, melewati persawahan milik penduduk, kemudian memasuki perkebunan kopi dan sengon. Setelah melewati perkebunan ini, medan pendakian mulai menanjak hingga memasuki kawasan hutan damar dan lanjut memasuki batas hutan suaka dengan lama perjalanan sekitar 2 Jam. Dari batas hutan suaka, medan semakin terjal dengan hutan yang semakin lebat jadi persiapkanlah stamina. Memasuki hutan suaka ini, pendaki perlu waspada karena dilokasi ini banyak babi hutan, jadi perhatikan semak-semak dan bunyi suara babi yang kadang sering terdengar. Setelah mencapai sebuah puncak perbukitan terdapat persimpangan jalan, yang lurus adalah jalan menuju ke puncak sedangkan yang ke kanan adalah ke danau taman hidup. Bila pendaki ingin melakukan camping disarankan menuju ke danau taman hidup, karena tempat ini cukup luas untuk camping dan mengisi perbekalan air. Di danau taman hidup ini, kadang-kadang bila beruntung akan bertemu hewan-hewan liar seperti babi hutan, kancil dan kijang yang sedang minum atau pun mencari makan di sekitar danau. Selain itu danau ini banyak terdapat ikan yang bisa dimanfaatkan pendaki untuk dimakan dengan cara ditangkap menggunakan alat pancing. Perlu di perhatikan juga, kawasan di tepi danau ini adalah rawa berlumpur yang cukup berbahaya, lebih baik pengambilan air dari dermaga kayu dan disarankan juga tidak berenang di tempat ini karena airnya sangat dingin dan dilokasi ini sering turun kabut.
Pesona Wisata & Jendela Inspirasi :

pos pendakian gunung argopuro
puncak gunung argopuroDari danau taman hidup, perjalanan dilanjutkan dengan menuju ke perbukitan semula, kemudian di persimpangan ambil jalan yang ke kanan, dari sini medan lumayan landai namun dengan hutan yang lebih rapat, dan setelah berjalan sekitar 30 menit akan berjumpa sebuah sungai kecil yang mengering, dilanjutkan perjalanan dengan medan yang menanjak dan memasuki kawasan hutan yang gelap dan terkesan angker, yang dikenal dengan sebutan hutan lumut karena setiap batang pohon banyak ditumbuhi lumut dan sinar matahari sulit untuk menembus karena kerapatan hutan. Di pagi hari disekitar tempat ini banyak ditemukan jejak binatang liar seperti kijang, babi hutan, kancil bahkan macan. Setelah melintasi hutan lumut selama 1 jam, berganti memasuki hutan yang tidak terlalu rapat dan lumayan terang, dijalur ini pendaki berjalan  menyusuri lereng perbukitan dengan sisi disebelah kiri adalah jurang yang cukup dalam, setelah 30 menit akan sampai di sebuah lereng yang banyak terdapat batu-batu besar. Dari sini perjalanan dilanjutkan melintasi tiga sungai yang telah mengering, dengan cara menuruni jurang dan naik lagi menuju ke perbukitan yang banyak ditumbuhi rumput-rumput dan bunga edelweis, dengan lama perjalanan sekitar 1 jam. Setelah melintasi perbukitan selama 30 menit sampailah di kali putih, yaitu sebuah sungai kecil dengan air yang jernih dan ditempat ini pendaki bisa bermalam sambil mengisi perbekalan air.  Dari kali putih perjalan dilanjutkan menuju ke sicentor, dengan melintasi hutan cemara dengan rumput-rumput yang tinggi dan setelah sampai di padang rumput gimbal, berjalan menyusuri padang rumput dengan memutari perbukitan kira2 sekitar 1 jam sampailah ke sicentor. Sicentor ini adalah jalur pertemuan dari jalur pendakian Baderan, Situbondo dengan jalur pendakian Bremi, Probolinggo. Di tempat ini pendaki bisa bermalam dan beristirahat dengan memanfaatkan sebuah bangunan yang terbuat dari kayu, sebelum perjalanan dilanjutkan menuju ke puncak. Dari sicentor perjalanan dilanjutkan menuju rawa embik denga melewati padang rumput dan padang edelweis sekitar 1 jam perjalanan, hingga sampai menyebrangi dua buah sungai yang telah kering dan kembali melintasi padang rumput dan edelweis, 1 jam kemudian sampailah di sebuah lapangan terbuka dengan angin yang agak keras yaitu rawa embik. Di rawa embik ini juga bisa dijadikan tempat mendirikan tenda atau beristirahat, karena ditempat ini juga terdapat sungai kecil yang selalu mengalir jernih meskipun di musim kemarau. Dari rawa embik, untuk menuju ke puncak ambil ke arah kiri, melintasi sebuah padang rumput, kemudian belok ke kanan mendaki sebuah lereng yang terjal dan berdebu, jadi pendaki harus hati-hati. Perjalanan dilanjutkan sedikit menurun, melintasi sebuah sungai yang telah mengering yang banyak batu-batu, kemudian dilanjut dengan mendaki perbukitan yang terjal dan setelah itu akan sampai di padang rumput dan edelweis dari sini akan terlihat puncak Rengganis, yang berwarna keputihan, karenan di puncak tersebut banyak batu kapur dan belerang,  yang dahulu tempat ini adalah sebuah kawah yang sudah mati yang berbentuk sebuah punden berundak dan banyak terdapat batu-batu berserakan. Di tempat ini bau belerang masih terasa dan pada bagian tertinggi terdapat susunan batu-batu yang diyakini sebagai tempat petilasan dewi rengganis, sebagai penguasa gunung Argopuro. Gimana asyik kan, ?? Mari berwisata sambil berpetualang mencari jejak keberadaan dewi rengganis di gunung Argopuro ..*)

Artikel lain :

Wisata Hutan Mangrove Di Probolinggo



wisata mangrove probolinggo
Probolinggo – Setelah mengunjungi tempat wisata yang ada di sekitar gunung Argopuro dan melihat potensi agrowisata yang lagi dikembangkan, termasuk agrowisata perkebunan buah anggur yang menjadi ikon wisata andalan seperti wisata Gunung Bromo. Pada jalan-jalan di Probolinggo kali ini akan melihat kembali potensi wisata yang ada di wilayah bagian utara Probolinggo, yang berbatasan dengan laut yang sebelumnya telah ada wisata pantai Bentar dan wisata pulau Gili Ketapang, kali ini kita akan melihat wisata mangrove yang lagi trend di kalangan anak-anak muda sebagai salah satu spot selfie terbaik yang ada di Probolinggo,yaitu Bee Jay Bakau Resort (BJBR). Bee Jay Bakau Resort terletak di sebelah utara alun-alun Probolinggo, berada di pesisir pantai Mayangan, sekitar 10 menit dari alun-alun dengan akses jalan yang mudah dan beraspal mulus. Untuk menuju ke lokasi dari Surabaya menuju ke arah Probolinggo sekitar 2,5 – 3 jam perjalanan, setelah sampai di pertigaan Ketapang, yang ke kanan menuju ke terminal bis ambil jalan yang lurus hingga bertemu perempatan besar, belok kiri menuju ke arah alun-alun, lalu ikuti petunjuk jalan menuju pelabuhan Mayangan. Nama BJBR sendiri belum banyak di kenal masyarakat Probolinggo, jadi bila bertanya, sebaiknya tanya jalan menuju Pelabuhan Mayangan. Hutan bakau yang disulap jadi tempat wisata ini, dahulu bernama hutan bakau muara kali banger yang dahulu adalah tempat yang kumuh dan bau, penuh kotoran timbunan sampah. Berkat usaha dan ide dari 3 orang pemuda, tempat ini diubah menjadi tempat wisata yang menarik dan bernilai. Bee Jay Bakau Resort, mulai dibangun pada 2013, di atas lahan seluas 5 Ha, di pesisir pantai utara Probolinggo. Untuk masuk ke dalam area wisata, sebelumnya melewati pintu pelabuhan Mayangan dan dikenakan tiket masuk Rp.5.000,-/kendaraan, kemudian lanjut ke pintu masuk BJBR yang ada di samping pos. Awalnya biaya masuk ke BJBR ini hanya Rp.15.000,-, ditambah biaya parkir untuk mobil Rp.3.000,- dan motor Rp.2.000,- tapi mulai Januari 2017, biaya tiket masuk menjadi Rp.40.000,- dikarenakan pengelolaan tempat wisata ini dilakukan oleh perorangan, seorang pengusaha dari Makasar. Menurut keterangan pihak pengelola, kenaikan biaya tiket masuk ke BJBR untuk menutupi biaya operasional yang tergolong tidak sedikit itu pun murni tanpa bantuan pemerintah daerah. Sebagai tempat wisata, Bee Jay Bakau resort telah menyediakan berbagai fasilitas demi pelayanan dan kenyamanan para pengunjung yang berwisata di tempat ini. Beberapa fasilitas itu antara lain : Bungalow, Gedung serbaguna, Restoran, Kafe tenda, Kedai digital, Mushola diatas laut, berbagai permainan wahana air, flying fox, water splash, piramida botol, outbond pantai, voli pantai, futsal pantai, ekowisata bakau, lorong seribu payung, gembok cinta, tempat study lingkungan, becak wisata, jalur bersepeda, ikon I Love BJBR, BJ Mart, Globe BJBR, Lampion karakter, fantasy land, kebun bunga matahari, lukisan 3D, foto booth, caterpilar dan area parkir yang luas, dimana kendaraan bermotor dan mobil ditempatkan terpisah dan disediakan petugas parkir yang selalu siap menjaga demi keamanan kendaraan pengunjung.
Pesona Wisata & Jendela Inspirasi :

wisata mangrove proboliggo
Para pengunjung pun bisa leluasa menikmati berbagai fasilitas yang ada, namun perlu diperhatikan, untuk tiket masuk yang di berikan petugas harap disimpan, karena untuk masuk di beberapa area diperlukan untuk menunjukan tiket tersebut. Wisata Bee Jay Bakau Resort ini, memang cocok untuk berwisata dan mengisi liburan bersama teman dan keluarga. Salah satu area yang menarik minat para pengunjung adalah taman wisata mangrove yang di desain dengan tema education and fun, dengan disediakan fasilitas tracking area dan bersepeda melewati lebatnya hutan mangrove melalui sebuah jembatan kayu terbuat dari kayu kelapa yang disusun membentuk sebuah jalan. Bagian taman wisata mangrove ini, sering dimanfaatkan sebagai lokasi pengambilan foto prewedding dan pada setiap pojok jalur tracking area disedikan tempat-tempat untuk bersantai dan tidak ketinggalan di sediakan spot-spot untuk berfoto dan selfie, salah satu spot yang disukai pengunjung adalah di dekat tulisan BJBR dan di lokasi gembok cinta, dimana telah disediakan tempat berupa tembok dari kawat yang digunakan untuk menggantung gembok-gembok yang berisi nama pasangan, yang dipercaya bisa membawa keabadian . Untuk pengunjung yang tertarik memasang gembok cinta, akan di bandrol Rp.20.000,- per gembok, gimana romantis kan ???
spot selfie di BJBR
spot selfie di BJBRBagian lain dari tempat wisata ini yang cukup menarik adalah adanya hiasan-hiasan yang unik seperti patung kuda yang dilapis dari kumpulan pipa-pipa besi, terdapat juga miniatur kapal pinisi, sebuah replika kapal bersejarah yang tujuannya sebagai edukasi bagi anda yang belum tau bentuk dari kapal pinisi, ada juga patung besar bola dunia yang didesain dengan air mancur sehingga mirip dengan yang ada di universal studio Singapura.  Tempat wisata Bee Jay Bakau Resort ini juga menawarkan view pemandangan yang indah dengan latar belakang rimbunnya pohon-pohon bakau dengan background laut dan gunung yang akan menambah indah foto-foto anda. Para pengunjung yang membawa anak-anak juga disediakan area bermain yang nyaman dan aman. Mereka bisa merasakan berenang di air laut yang ada di tengah kawasan wisata BJBR, dimana kolam tersebut hanya mempunyai kedalaman hanya 1 meter saja, jadi cukup aman bagi anak-anak namun diharapkan juga tetap dengan pengawasan orang tua. Selain kolam renang, anak-anak juga bisa mencoba serunya bermain berbagai wahana air seperti perahu kano, perahu bebek dan fantasy land. Area bermain ini juga dilengkapi dengan wahana untuk autbond dan flying fox, namun untuk menikmati semua wahana itu tidaklah gratis, seperti bila pengunjung ingin naik perahu kano akan dikenakan tarif Rp.10.000,- dan perahu bebek Rp.20.000,-. Untuk anda yang datang dari luar kota ataupun ingin merasakan suasana malam di BJBR, di tempat wisata ini telah disediakan bungalow atau penginapan yang didalamnya sudah dilengkapi perlengkapan modern dan lengkap, sehingga para pengunjung yang menginap merasa nyaman dan betah. Harga yang ditawarkan untuk menginap di bungalow ini juga tidak mahal sudah termasuk sarapan pagi, sedangkan untuk type bungalow disiapkan sesuai dengan jumlah orang yang rata-rata memiliki kapasitas maksimal hingga 9 orang. Untuk urusan perut, para pengunjung tidak perlu membawa bekal dari rumah, tapi ditempat ini telah disediakan kafe tenda dan retoran “Rest-O-tent” yang menyediakan bermacam menu kuliner nusantara, seafood dan masakan barat yag semua itu tidaklah mahal dengan harga terjangkau. Untuk kelas bungalow yang terdapat fasilitas cafe mewah memang cukup mahal untuk biaya menginapnya, sekitar Rp.750.000,- namun sepadan dengan suasana yang ditawarkan di tempat itu, termasuk menu kulinernya. Bagaimana, anda penasaran untuk melihat wisata Bee Jay Bakau Resort (BJBR)??, Mari datang dan buktikan sendiri bersama teman dan keluarga, menikmati liburan dan akhir pekan anda dengan biaya murah dan sensasi yang berbeda.*)

Artikel lain :

Agrowisata Di Probolinggo



Probolinggo – kota di propinsi Jawa Timur ini terus berusaha mengembangkan sektor pariwisatanya. Setelah sebelumnya melihat situs peninggalan zaman kerajaan Majapahit di sekitar gunung Argopuro berupa bangunan candi yang dibangun pada abad 14, yang terbuat dari batuan adesit seperti di candi Kedaton dan terbuat dari batu-bata kualitas tinggi seperti di candiJabung, yang semua itu mengandung nilai sejarah tersendiri tentang asal-usul Probolinggo sendiri dan menempatkan wilayah ini sebagai daerah penting di bagian timur dibawah kekuasaan kerajaan Majapahit pada masa itu. Di sisi lain gunung Argopuro juga telah berkembang wisata berbasis olahraga dan petualangan, yaitu wisata rafting di sungai Pekalen, yang menggabungkan keindahan alam di sepanjang jalur, melintasi puluhan jeram dengan berbagai tingkat kesulitan, melewati air terjun dan gua kelelawar. Pada jalan-jalan kali ini kita akan melihat bentuk wisata lain yang telah dikembangkan di Probolinggo, sebuah wisata yang memanfaatkan keunggulan wilayah dengan pegunungan dan tanah yang subur yaitu Agrowisata yang tersebar di beberapa wilayah di Probolinggo, baik itu di kembangkan oleh pemerintah maupun swasta dan berikut beberapa agrowisata yang lagi trend di Probolinggo, antara lain adalah :
agrowisata probolinggo
Agrowisata Perkebunan Strawberry, terletak di sekitar wisata Gunung Bromo, tepatnya di desa Jetak, kecamatan Sukapura, kabupaten Probolinggo, sekitar 5 Km dari Gunung Bromo. Wilayah di sekitar gunung Bromo memang terkenal memiliki tanah yang subur dan sangat cocok untuk pertanian, namun untuk agrowisata baru dikembangkan di desa Jetak ini yang pengelolaannya dilakukan secara berkelompok oleh masyarakat. Desa Jetak sendiri lokasinya berada di ketinggian 2329 Mdpl, dengan luas area agrowisata hingga 5000 meter persegi. Lokasi agrowisata strawberry ini cukup strategis, berada di tepi jalan menuju wisata Gunung Bromo, jadi setiap wisatawan yang akan berkunjung ke gunung Bromo melalui Sukapura pasti melewati agrowisata ini. Agrowisata ini di desain menarik, dengan disediakan warung-warung dan gazebo-gasebo di sekitar areal perkebunan, untuk tempat bersantai para pengunjung, sambil menikmati buah strawberry, makan, minum dengan kesegaran udara khas pegunungan. Menurut beberapa pengunjung yang mampir di agrowisata ini, buah strwaberry di sini berbeda dengan buah Strawberry dari tempat lain, rasanya lebih manis, warna lebih merah merona dan legit, hal ini juga dikatakan beberapa turis dari mancanegara yang berkunjung ke agrowisata ini. Di agrowisata ini para pengunjung bisa memetik sendiri buah strawberry langsung dari tangkainya dan hal ini cukup menyenangkan terutama bagi anak-anak. Pengunjung pun bisa bertanya mengenai pertanian strawberry, cara penanaman, perawatan dan memanen. Selain buah strawberry, agrowisata ini juga menyediakan penjualan bibit strawberry yang ditanam dalam polyback plastik yang bisa dibawa pulang para pengunjung sebagai oleh-oleh untuk ditanam di pekarangan rumah selain oleh-oleh buah strawberry.
agrowisata probolinggo
Agrowisata Perkebunan Durian, terletak di dusun Waturiti, desa Branggah, kecamatan Lumbang, kabupaten Probolinggo. Agrowisata di desa Branggah ini juga dikembangkan melibatkan masyarakat, yang rata-rata hampir setiap pekarangan rumah penduduk terdapat pohon durian yang berusia rata-rata 10 tahun dan dalam usia produktif. Awalnya durian-durian ini hanya dijual dipasaran, kemudian timbul ide untuk menjadikan desa ini sebagai area wisata atau kampung durian yang akhirnya malah memberikan penghasilan lebih baik pada masyarakat dari sisi perekonomian dan menjadikan tempat ini menjadi terkenal dan banyak dikunjungi wisatawan baik lokal dan mancanegara setiap musim durian datang. Lokasi desa Branggah ini berada di dataran tinggi dan memiliki tanah yang subur, sehingga sangat cocok untuk pertanian, terutama berkebun buah durian. Selain durian, masyarakat sekitar juga menanam sengon untuk diambil kayunya dan budidaya lebah untuk diambil madunya, karena di desa Branggah dan sekitarnya banyak terdapat pohon randu/kapuk. Di musim panen durian, selain pengunjung bisa membeli dan memetik langsung di pohon, disepanjang jalan Lumbang – Sukapura banyak bedak-bedak yang berjejer menjual buah-buah durian dengan berbagai jenis, mulai durian lokal hingga jenis montong. Rencana pengembangan agrobisnis ini juga mendapat dukungan dari pemerintah, melalui dinas pertanian setempat yang rencananya akan dikembangkan di wilayah lain, seperti di kecamatan Krucil, yang disana telah ditemukan varietas durian lokal asli khas probolinggo, yang diberi nama durian sikasur yang mempunyai ciri khas tersendiri dengan daging yang lembut, rasa dan aroma yang mantab. Pemerintah daerah akan membantu termasuk pengembangan SDM dan pemasaran, sehingga bisa dikenal hingga di luar Probolinggo.

Pesona Pariwisata & Jendela Inspirasi :

agrowisata probolinggo
Agrowisata Perkebunan Teh Andungbiru, sesuai namanya terletak di desa Andungbiru, kecamatan Tiris, kabupaten Probolinggo, sekitar 60 Km dari pusat kota Probolinggo. Untuk menuju lokasi perkebunan, dari kota Probolinggo bisa mengambil rute menuju ke Pajarakan atau jalan ke arah Situbondo, sekitar 34 menit perjalanan. Setelah sampai di pertigaan Pajarakan, ambil jalan ke kanan, ke arah Pondok Pesantren Genggong, kemudian menuju kecamatan Krucil hingga bertemu pertigaan yang ke kiri menuju ke Bremi atau jalan menuju pendakian ke gunung Argopuro, ambil jalan yang kekanan menuju ke Tiris, dari situ anda bisa bertanya pada penduduk setempat, letak lokasi perkebunan teh. Agrowisata perkebunan teh ini seperti biasa berada pada dataran tinggi sekitar 900 Mdpl, yang menawarkan suasanan udara segar khas pegunungan, suasana perkebunan yang hijau dan pemandangan alam yang indah. Perkebunan teh ini di kelola oleh PTPN XII, dengan beberapa jenis teh yang ditanam di tempat ini, seperti teh hijau, teh rengganis dan teh kolas. Perkebunan ini adalah peninggalan zaman Belanda, yang dikembangkan sejak tahun 1925 dengan luas area perkebunan mencapai 300 Ha. Setiap tahunnya, perkebunan ini mampu menghasilkan  teh siap proses sekitar 245 ton, yang prosesnya di olah di pabrik teh Kertowono, Lumajang. Di agrowisata ini, pengunjung selain bersantai, juga bisa mencoba memetik daun-daun teh bersama para pekerja harian. Para pengunjung juga memanfaatkan lokasi ini untuk berfoto ria, namun perlu diperhatikan, ada larangan pengambilan foto di tempat ini, jadi lebih baik izin dahulu, tapi kebanyakan pengunjung terlihat sembunyi-sembunyi berfoto ria.
agrowisata probolinggo
Agrowisata Perkebunan Anggur, terletak di desa Sumberbendo, kecamatan Sumberasih, kabupaten Probolinggo. Agrowisata ini di rintis pendiriannya oleh universitas panca marga dan di resmikan pada tahun 2007 yang membudidayakan tanaman buah anggur jenis anggur merah. Agrowisata ini menjadi salah satu ikon pariwisata unggulan kota Probolinggo selain wisata Gunung Bromo. Agrowisata ini buka mulai jam 7 pagi hingga jam 5 sore, dengan tiket Rp.3000,-/orang. Di areal perkebunan anggur ini, disediakan berbagai fasilitas seperti mushola, taman bermain, kolam ikan, kolam renang dan kantin. Pengunjung pun bisa menjelajah seluruh areal perkebunan sambil belajar pertanian anggur merah pada pekerja perkebunan mengenai, cara budidaya, perawatan dan panen, dan yang pasti pengunjung bisa mencicipi cita rasa anggur merah yang khas langsung dari perkebunan. Masih di kecamatan Sumberasih, perkebunan anggur juga terdapat di kebun percobaan milik balitbang dinas pertanian, yang mengembangkan beberapa varietas anggur di kebun Banjarsari. Kebun percobaan ini telah dirintis sejak tahun 1955 dan menjadi perkebunan dengan koleksi plasma nutfah terlengkap di indonesia. Luas areal perkebunan percobaan ini mencapai 4,76 Ha, dengan lokasi berada di ketinggian 4 Mdpl, selain dijadikan tempat wisata, juga digunakan sebagai tempat magang dan penelitian ilmiah mengenai buah-buahan. Selain mengembangkan perkebunan anggur, juga dikembangkan perkebunan jeruk dan klengkeng.

Artikel lain :