Wisata Hutan Di Mojosemi Forest Park



mojosemi forest park
selfie dengan view telaga sarangan di mojosemi forest park

Magetan – adalah sebuah kabupaten di propinsi Jawa Timur yang terletak paling barat berbatasan dengan propinsi Jawa Tengah, tepatnya di lereng sebelah timur dari gunung Lawu. Magetan biasa dikenal dengan wisata telaga sarangan yang menjadi ikon wisata andalan selain beberapa wisata lainnya. Kini seiring perkembangan trend wisata, mulai bermunculan model-model wisata baru yang banyak dikembangkan di berbagai daerah termasuk di kabupaten Magetan, seperti yang dilakukan di Mojosemi, dengan menggabungkan konsep hutan wisata lengkap dengan berbagai wahana permainan, spot selfie dengan view yang menarik dan menggabungkan wisata alam di dalamnya seperti air terjun. Wisata baru yang dikembangkan ini bernama Mojosemi Forest Park yang terletak di Desa Mojosemi, kecamatan Plaosan, kabupaten Magetan, lebih tepatnya sekitar 2 Km dari wisata Telaga Sarangan. Mojosemi Forest Park terletak persis di pinggir jalan raya antara Sarangan dan Cemara Sewu, sehingga sangat strategis dan mudah di jangkau baik dengan kendaraan roda dua maupun empat dengan kondisi jalan yang beraspal halus. Untuk menuju ke lokasi dari rute Surabaya bisa menggunakan transportasi umum baik itu bis dan kereta api kemudian turun di terminal atau stasiun Madiun dan berganti bis kecil jurusan ke Magetan, turun di terminal Magetan dan berganti angkutan jurusan Sarangan, untuk langsung ke Mojosemi bisa nego langsung dengan menambah ongkos. Rute lain adalah melalui Solo menuju ke Kabupaten Karang Anyar, melewati wisata Tawang Mangu, turun menuju arah wisata air terjun cemara sewu dan terus hingga mencapai Mojosemi. Rute ini kebanyakan di tempuh menggunakan kendaraan pribadi dengan medan berupa jalan pegunungan yang berbelok-belok dengan tanjakan dan turunan jadi harap berhati-hati pastika kendaraan anda siap. Untuk Rute dari Solo bisa menggunakan alternatif angkutan umum dengan naik bis dari terminal menuju ke Magetan, turun di terminal Maospati, kemudian dilanjut bis kecil menuju terminal magetan dan diteruskan angkutan ke Sarangan. Mojosemi Forest Park ini resmi dibuka untuk umum pada sejak Desember 2016, awalnya dahulu area Mojosemi ini hanya dikenal sebagai Camping ground atau tempat perkemahan saja, kemudian muncul inspirasi untuk mengekplorasi keindahan panorama alam hutan Mojosemi dengan menggabungkan dengan berbagai wahana dan penyediaan fasilitas pendukung wisata dengan tetap menjaga kelestariannya. Mojosemi Forest Park terletak di ketinggian 1398 Dpl sehingga mempunyai udara yang sejuk dibalut rimbunnya vegetasi hutan yang rata2 sudah berumur hingga ratusan tahun. Vegetasi hutan yang hidup di hutan Mojosemi ini antara lain pinus (pinus sp), puspa (schima wallichii), jamuju (podocarpus inbricatus), Ekaliptus (eucalyptus sp) dan beberapa vegetasi lain. Kelebihan lain berwisata di Mojosemi Forest Park ini adalah tempat ini menawarkan sebuah pengalaman yang menyenangkan dengan tersedianya berbagai wahana seperti Glamour Camping, Camping Ground, Air terjun, outbond, Flying fox, skywalk, ATV, High rope adventure, air softgun zone, archery zone, berkuda dan pinball dengan tiket masuk Rp.10.000,- per orang belum termasuk parkir kendaraan. Tidak hanya wahana permainan, tempat wisata ini juga di design dengan berbagai macam keindahan yang dibeberapa titik sangat cocok sebagai spot selfie, seperti di spot selfie Argo Sungging, adalah sebuah spot selfie di ketinggian dengan view background telaga sarangan menjadi tempat favorit para pengunjung untuk berfoto dan berselfie ria. Spot selfie lain yang juga menjadi favorit adalah di beberapa tempat di pasang hamock atau tempat tidur gantung dan juga di pasang payung warna-warni yang di gantung di pepohonan dan terdapat juga sebuah patung kayu dinosaurus yang biasa digunakan para pengunjung untuk tempat berfoto. 

Pesona Wisata & jendela Inspirasi :
Air terjun di sekitar Gunung Ijen Bondowoso
Snorkling di Pantai Pulau Gili Ketapang
Pesona Gunung Bromo di Probolinggo
 Asyiknya melepas anak penyu di pantai Sukamade
  
air terjun di mojosemi
Hal lain yang menarik berwisata di Mojosemi Forest Park ini adalah perpaduan dengan wisata alam yang berada di area tersebut yaitu adanya air terjun setinggi 15 meter, air terjun tirto mojo, dengan aliran air yang tidak begitu deras, jernih dan dingin menyegarkan menjadikan para pengunjung betah berada di tempat ini. Untuk mencapai air terjun ini pengunjung dikenakan tiket masuk sebesar Rp.5000,- per orang, sudah termasuk spot selfie di Argo Sungging dengan view telaga sarangan. Para pengunjung yang ingin ke air terjun harus berjalan kaki sejauh 400 meter menuju ke bawah menuruni jalanan berbatu yang berbelok-belok dilereng perbukitan. Namun, jangan kuatir jalan cukup bagus dan aman untuk anak-anak maupun orang tua dan di sisi jalan sudah terpasang pagar besi untuk pengamanan dan disediakan juga beberapa gazebo atau rumah kayu untuk beristirahat sejenak di sepanjang perjalanan. Sarana lain yang tersedia di tempat ini adalah tempat parkir yang luas, fasilitas umum seperti tempat bersantai, toilet, mushola, aula, tempat pertemuan dan restoran. Bagi para pengunjung yang suka dengan tantangan, bisa mencoba wahana High Rope adventure yang menggabungkan beberapa permainan memacu adrenalin di ketinggian 30 meter dengan area yang cukup luas, permainan itu antara lain seperti flying fox, sky walk, climbing dan lain-lain. Untuk mencoba wahana high rope ini pengunjung dikenakan tiket Rp.100.000,- ( promo buy 1 get 1 free ), dan demi keamanan dan keselamatan para pengunjung, wahana ini sudah menerapkan teknologi keamanan terbaru menggunakan saferoller sistem dan didampingi oleh para guide yang berpengalaman. Bagi pengunjung yang akan berkeliling area wisata bisa menggunakan wahana berkuda dengan tarif sewa Rp.40.000,- atau mencoba wahana ATV dengan tarif Rp.30.000,-/orang.  Wahana lain yang cukup menarik adalah wahana archery shooting atau panahan, airsoft gun laras pendek dan panjang dan pin ball. Wahana ini banyak digemari para pengunjung untuk menguji ketangkasan sekaligus berolah raga dan permainan tim. Berbagai wahana ini bisa di coba dengan tarif cukup murah, untuk paint ball dan archery shooting Rp. 30.000 per orang, air softgun laras pendek Rp.75.000,- dan laras panjang Rp.100.000,-, war game Rp.100.000,- dan join operation Rp.75.000,- semua wahana ini dalam pengawasan instruktur yang berpengalaman, jadi di jamin aman. Mojosemi Forest Park ini juga menyediakan camping ground  area dengan tiket masuk sebesar Rp.15.000,- per orang, area lain yang disediakan  di Mojosemi Forest Park adalah  area outbon yang cukup luas yang bisa digunakan untuk berbagai acara atau event besar seperti family gathering dan lain-lain. Secara keseluruhan area wisata ini mampu menampung lebih dari 1000 pengunjung dan ke depan tempat ini juga akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas lain seperti aula untuk pertemuan dan penginapan. Bagaimana..?? anda berminat untuk mencoba wisata dengan pengalaman dan sensasi yang berbeda, mari berkunjung ke Mojosemi Forest Park, untuk reservasi dan pemesanan berbagai wahana bisa menghubungi call center (+62)81232194008 atau email mojosemiforestpark@gmail.com atau untuk informasi bisa dilihat website mojosemiforestpark.com.



Artikel lain :
Air terjun di Magetan




Wisata Selfie Di Hutan Pinus Songgon



spot selfie di hutan pinus songgon banyuwangi
Banyuwangi – Kabupaten di ujung timur propinsi Jawa Timur ini memang sangat maju pariwisatanya, berkat kreatifitas dan terobosan dari pemerintah daerah bersama masyarakat dan berbagai elemen pendukung seperti agen-agen wisata juga dengan dukungan media menjadikan pariwisata di Banyuwangi menjadi cukup terkenal di Indonesia bahkan hingga ke mancanegara, termasuk beberapa event internasional pernah diselenggarakan di Banyuwangi seperti event sepeda Tour de Ijen, Java Jass di Kawah Ijen, Lomba kite surfing atau selancar layang di pulau Tabuhan dan event selancar level internasional di pantai Pulau Merah dan pantai Plengkung. Event lain yang cukup menarik minat wisatawan lokal dan mancanegara adalah diselenggarakannya event tahunan seperti parade busana Banyuwangi Ethno Carnival dan Festival Durian Merah. Pertumbuhan pariwisata di Banyuwangi cukup baik dan beragam, baik itu wisata lokal yang melibatkan masyarakat seperti wisata petik buah naga, wisata adat osing di desa Kemiren disamping wisata-wisata alam yang sudah ada seperti teluk biru, teluk hijau, pantai sukamade, pantai rajegwesi, air terjun dan taman nasional alas purwo. Kini telah muncul ide-ide baru untuk mengembangkan sebuah wisata yang berbeda, unik dan menarik, salah satunya wisata selfie yang ada di hutan pinus Songgon. Kawasan hutan milik perhutani ini, telah disulap menjadi tempat wisata yang cukup menarik untuk berakhir pekan bersama teman ataupun keluarga. Hutan pinus Songgon menawarkan udara yang sejuk karena berada di dataran tinggi lereng Gunung Raung yang di tengah area hutan pinus tersebut terdapat aliran sungai yang jernih dan cukup deras yang dimanfaatkan untuk wisata tubbing. Hal yang lebih unik lagi adalah hutan pinus
wisata hutan pinus songgon banyuwangi
Songgon ini menyediakan tempat-tempat menarik sebagai spot selfie yang banyak digemari dan lagi ramai di media sosial sejak oktober 2016. Hutan pinus ini tepatnya terletak di desa Sumberbulu, kecamatan Songgon, kabupaten Banyuwangi. Sayangnya, untuk menuju ke lokasi belum ada transportasi umum, tapi tidak perlu kuatir lokasi hutan ini terletak di pinggir jalan raya yang jalannya sudah beraspal mulus. Ada dua cara untuk menuju ke lokasi hutan pinus Songgon, pertama dari kota Banyuwangi menuju ke arah Rogojampi kurang lebih sekitar 14 Km, setelah bertemu kantor telkom Rogojampi terdapat pertigaan, ambil belok kanan, lalu ikuti jalan menuju arah Songgon sekitar 14 Km, hingga sampai di pasar Songgon lalu akan bertemu percabangan jalan ambil yang ke arah kiri menuju Sragi/Genteng, setelah melewati kantor pos Songgon akan bertemu percabangan jalan lagi, ambil ke arah kiri menuju hutan pinus Songgon. Jalur ini cukup banyak percabangan jadi anda bisa bertanya pada masyarakat setempat agar tidak salah arah. Kedua, adalah jalur selatan dari Kabupaten Jember, menuju terminal lama (pasar genteng kulon) kecamatan Genteng, kemudian ambil jalur menuju pasar Gendoh. Jalur dari Genteng ini cukup banyak juga percabangannya jadi anda bisa memanfaatkan masyarakat sekitar untuk bertanya bila kuatir tersesat. Dari kecamatan Genteng, masih sekitar 24 Km menuju lokasi, melewati jalan Gajah mada arah Genteng wetan, hingga sampai di pertigaan jl. Hasanudin belok ke kiri ke jalan Hasyim Asyari sampai ke pasar hewan di jalan Temuguruh dan terus hingga sampai ke pasar Gendoh, selanjutnya belok ke kiri, melalui jalan Aruji Karta Winata dan mulai dari sini banyak belokan lebih baik bertanya pada penduduk setempat jalan menuju ke Songgon, setelah sampai di pasar Songgon ikuti petunjuk seperti rute pertama. 
wisata hutan pinus songgon
Pada awalnya, lokasi wisata ini adalah hamparan hutan pinus yang dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk bercocok tanam secara tumpang sari, yaitu menanam cabe, jahe, jagung diantara pohon2 pinus yang masih muda. Setelah pohon-pohon pinus ini besar, sudah tidak bisa digunakan tumpang sari dan hanya diambil produksi getah dari batang pohon pinusnya. Akhirnya munculah ide untuk mengembangkan lokasi ini sebagai tempat wisata dimana pada tengah hutan pinus ini terdapat sungai yang telah dimanfaatkan sebelumnya untuk wisata tubing, jadi akan dibuat dalam satu paket wisata. Alih fungsi hutan untuk wisata ini juga berjalan dengan baik tanpa mengganggu fungsi kelestarian hutan yaitu dari 97 Ha yang dimanfaatkan untuk area wisata hanya sekitar 7 Ha saja. Lokasi hutan pinus yang berada di dataran tinggi lereng gunung Raung menjadikan tempat wisata ini menjadi lebih istimewa dengan udara sejuk, tenang dan menyegarkan, yang membuat para pengunjung betah berlama-lama di tempat ini. Adanya aliran sungai Badeng yang memiliki aliran deras dan jernih yang berada di lokasi menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung untuk turun ke bawah mendekati area sungai yang disana terdapat jembatan gantung yang membentang di atas sungai yang menjadi spot selfie yang banyak di minati para pengunjung, untuk berfoto di atas jembatan. Untuk menambah nilai plus dari wisata ini, yaitu sebagai wisata selfie, pihak pengelola menyediakan beberapa tempat untuk spot selfie, seperti membuat rumah kayu dengan berbagai bentuk dan ukuran, memasang lampion warna-warni di antara pohon-pohon pinus, menggantung payung-payung merah, ayunan dan bingkai kayu yang semuanya untuk kepuasan para pengunjung berselfie ria. Untuk melengkapi kesempurnaan tempat wisata ini, pengelola juga menyediakan hammock, yaitu tempat tidur gantung berwarna-warni yang bisa digunakan para pengunjung untuk bersantai dengan memasang hammock rata-rata setinggi 1 meter dengan di ikat kedua ujungnya pada 2 pohon pinus. Fasilitas yang disediakan oleh pengelola wisata ada yang gratis seperti bangku kayu, ayunan, spot selfie lampion dan payung. Sedangkan yang berbayar seperti rumah pohon, tenda camping, safari kuda dan safari jeep. Untuk tiket masuk ke wisata ini cukup murah, hanya Rp.5000,- saja per orang sedangkan untuk parkir masih digratiskan. Untuk urusan perut, jangan kuatir di tempat ini banyak tersedia warung-warung penjual makanan dan minuman dengan harga yang cukup terjangkau dengan menu seperti roti bakar hingga fried chicken.  Untuk mengurangi dampak sampah, di beberapa tempat telah disedikan tempat-tempat untuk membuang sampah jadi harap dipatuhi agar tempat wisata ini terjaga kebersihannya.  Ke depan tempat wisata ini juga harus ditata ulang dengan menyediakan fasilitas-fasilitas umum seperti toilet dan tempat ibadah yang memadai juga pengaturan tempat parkir sehingga lebih rapi. Kini keindahan hutan pinus Songgon banyak di datangi para pengunjung baik dari Banyuwangi dan luar daerah untuk sekedar berburu spot selfie dan foto terbaik di hutan pinus ini. Hal ini terlihat dari antrian parkir mobil yang mengular hingga ke luar area wisata sejauh 1 Km, Bagaimana, tertarik kah anda untuk menjajalnya ? mari buktikan rasa penasaran anda dengan berkunjung ke hutan pinus Songgon, berwisata dan berselfie ria. *)


Artikel Lain :




Sensasi Negeri Atas Awan Dari Bukit Kembang



wisata alam di probolinggo
Probolinggo – Kabupaten di Propinsi Jawa Timur ini cukup kaya akan potensi wisata alamnya seperti Gunung Bromo, Air Terjun Madakaripura dan beberapa wisata alam lain dan kebudayaan khas yang tidak kalah menarik bila dibandingkan dengan daerah lain. Salah satu yang masih cukup baru dikenal di telinga para wisatawan adalah wisata alam bukit kembang yang juga masih termasuk di dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger yang menawarkan sebuah pemandangan indah dari ketinggian 2533 Dpl seakan berada di negeri atas awan seperti halnya wisata alam puncak B-29 di Lumajang atau puncak SJ-88 diJember. Wisata alam bukit kembang ini terletak di dusun Puncak, desa Sapih, kecamatan Lumbang, Probolinggo, atau sekitar 8 Km dari desa Sapih dengan waktu tempuh sekitar 2 Jam dengan menggunakan kendaraan bermotor roda dua, untuk mobil hanya bisa sampai di desa Sapih, karena medan menuju ke bukit kembang cukup terjal, dengan struktur jalan tanah liat yang dimusim hujan cukup licin dan beberapa terdapat tikungan yang tajam dan jurang dengan kondisi jalan yang sempit hanya cukup dilalui sepeda motor dan bila bertemu berlawanan arah harus berhenti dahulu salah satu menepi. Wisata alam bukit kembang ini masih dikelola oleh kelompok masyarakat dari desa setempat yang tergabung dalam pokdarwis atau kelompok sadar wisata yang menurut mereka, dahulu perkembangan wisata alam bukit kembang ini berawal dari 2010 saat terjadi erupsi gunung Bromo yang menyebabkan kerusakan lahan pertanian. Saat itu datanglah seorang pecinta alam dari Jakarta, bapak Riza Amirullah yang berkunjung ke desa Sapih dalam rangka bakti sosial memberikan bantuan pada sekolah dasar yang berada di desa Sapih khususnya di dusun Puncak. Waktu berkunjung itulah oleh warga setempat, bapak Riza di ajak berkeliling desa termasuk naik ke bukit kembang yang saat itu masih berupa kawasan hutan dengan akses jalan setapak yang hanya bisa dilewati dengan berjalan kaki. Dari kajian beliau lah yang berpendapat bahwa bukit kembang mempunyai sebuah potensi wisata yang perlu dikembangkan dan bisa menjadi alternatif destinasi wisata selain
view bromo dari bukit kembang
Gunung Bromo. Mulai saat itulah para penduduk setempat dengan sukarela membuat akses jalan menuju ke bukit kembang meski masih apa adanya dengan jalan tanah yang masih rawan longsor bila musim hujan. Setelah mulai ramai dikunjungi, mulailah warga setempat membangun fasilitas umum sederhana seperti mushola, tempat mandi dan beberapa juga membuka warung-warung untuk berjualan makanan. Udara sejuk dengan kisaran 5 hingga 20 derajat menjadikan tempat ini cukup ramai dikunjungi para wisatawan terutama di akhir pekan. Dari puncak bukit kembang para wisatawan bisa melihat pemandangan gunung Bromo, Gunung Semeru, danau Ranu Grati, Gunung Raung dan lain-lain. Bahkan, banyak juga para pengunjung yang naik ke nukit kembang ini di malam hari untuk menyaksikan keindahaan kota Probolinggo dan sekitarnya yang terlihat penuh dengan kerlip cahaya lampu yang seakan seperti cahaya bintang-bintang di langit. Sesuai dengan namanya, bukit kembang, nama ini diambil dari alam sekitar bukit yang banyak ditumbuhi bunga-bunga seperti krisan, mawar dan bunga berwarna kuning dan putih yang menjadi ciri khas tersendiri yang orang-orang desa setempat biasa menyebutnya dengan “bunga desa”. Di pagi hari, pemandangan dari bukit kembang juga menawan terlihat kumpulan awan yang menutupi bagian bawah perbukitan sehingga seperti terlihat sensasi negeri di atas awan meskipun di pagi hari udara di bukit kembang cukup dingin dan berkabut tapi tidak menghalangi niat para wisatawan untuk naik ke bukit kembang untuk berburu mengabadikan momen-momen indah dari atas ketinggian. *)


Artikel lain :