Pantai Plengkung (G-land) “Spot surfing kelas dunia”



surfing di G-land
surfing di G-landBanyuwangi – Terletak di Taman Nasional Alas Purwo, pantai Plengkung atau yang mendunia dengan sebutan “G-Land ini diakui sebagai spot surfing atau tempat surfing terbaik di asia tenggara dengan ombak yang besar dan tinggi merupakan satu dari tujuh yang terbaik di dunia. Ombak yang dihasilkan bisa mencapai 4 – 8 meter dengan panjang mencapai 2 Km dan type ombak yang bersusun tujuh, sehingga cukup menantang bagi para surfer untuk menaklukannya. Untuk menuju tempat ini bisa melalui rute jalur darat dari Terminal Banyuwangi bisa menggunakan kendaraan umum menuju kalipahit sekitar 60 Km, kemudian dilanjutkan menuju ke pasar anyar sekitar 4 Km. Dari pasar anyar dilanjutkan menuju pos pancur bisa menumpang kendaraan pickup, di pos ini semua kendaraan pribadi dan umum harus parkir di tempat ini. Dari pos pancur ada dua alternatif menuju ke pantai Plengkung yang berjarak 9 Km yaitu dengan berjalan kaki atau menumpang kendaraan khusus seperti pickup modifikasi (bisa menampung 10-12 penumpang) yang disediakan oleh pengelola taman nasional alas Purwo sampai jam 17:00 WIB dengan tarif Rp. 250.000/ sekali jalan.  Perjalanan menuju pantai Plengkung ini cukup berat dengan medan yang tidak rata(offroad) dan tidak beraspal karena lokasinya terletak didalam Taman Nasional Alas Purwo yang tidak diizinkan untuk mengubah kontur alamnya seperti pembangunan jalan dan sebagainya karena hal ini dilakukan untuk meminimalkan pencurian kayu yang ada di hutan taman nasional ini. Untuk jalur laut bisa menggunakan speedboat atau perahu nelayan dari pantai Grajakan sekitar 1 – 2 jam perjalanan dengan jarak 40 Km. Dari Bali juga bisa menuju pantai Plengkung menggunakan speedboat yang rata-rata para wisatawan asing. Ombak di Pantai Plengkung ini dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu kong waves dengan ketinggian ombak mencapai 6-8 meter, speedis waves dengan ketinggian ombak 5-6 meter, dan many track waves dengan ketinggian ombak 3-5 meter cocok bagi para peselancar pemula. Ombak besar di pantai ini konon sama dengan yang ada di Hawai dan Afrika Selatan dengan puncak kedatangan ombak di bulan April – Agustus tiap tahunnya. Event kelas dunia yang pernah diselenggarakan di tempat ini seperti Quicksilver pro surfing championship tahun 1995, 1996 dan 1997, juga Da Hui Pro Surfing World Championship seri III pada tahun 2003. Dengan pernah diselenggarakan event internasional di tempat ini maka tidak heran pantai Plengkung atau G-Land ini cukup terkenal bagi wisatawan asing seperti dari Amerika, Brasil dan Australia. Nama G-Land ini adalah sebutan yang dikenal di mancanegara yang berasal dari “G” nama teluk Grajakan, “G” green yang letaknya dikelilingi hutan tropis, “G” great karena ombaknya yang besar dan “G” kontur pantainya mirip dengan huruf G. Pengunjung bisa menikmati panorama alam pantai Plengkung dari ketinggian (menara) dan melihat sekaligus mengabadikan aksi para surfer bermain selancar. Kegiatan lain yang bisa dilakukan di tempat ini adalah “treeking” menyusuri Taman Nasional Alas Purwo menggunakan sepeda atau jalan kaki, snoorkling, mancing, diving dan melihat penangkaran penyu. Fasilitas di tempat ini cukup lengkap mulai dari penginapan, restoran, bar dan tempat persewaan peralatan selancar dengan tarif yang lumayan. Bagi anda penggemar surfing silahkan berkunjung ke pantai Plengkung,bagi anda yang masih pemula pun juga bisa belajar surfing dari para mentor di tempat ini... *)


Artikel terkait :



Wisata Gua Embultuk “Surga Batu stalagtit dan stalagmit”



wisata indonesia, blitar
wisata indonesia, blitarBlitar – Kawasan Blitar selatan banyak menyimpan keindahan alami yang tidak kalah bila dibandingkan dengan daerah lain. Salah satunya adalah gua embultuk yang terletak di desa Tumpak kepuh, Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar sekitar 1 – 1,5 jam perjalanan dari kota Blitar ke arah selatan dengen rute menuju pantai Pangi. Gua ini ditemukan pada tahun 1983 oleh (alm)kades tumpak kepuh, Tugiman. Gua tersebut menyimpan pesona alami batu stalagtit dan stalagmit yang masih abadi dan berusia ribuan tahun. Bila dibandingkan dengan gua Pindul yang ada di kabupaten gunung kidul, yogyakarta, batuan di dalam gua embultuk masih jauh lebih cantik dan gua ini memiliki panjang sekitar 2 Km sedangkan gua pindul hanya 300 meter. Tapi sayang gua ini belum dikelola secara maksimal terlihat dari minimnya fasilitas yang disediakan di tempat ini. Untuk masuk kedalam gua harus menyusuri sungai yang kedalamanya bervariasi. Meski demikian pengunjung tidak perlu kuatir, warga setempat siap memandu dengan imbalan Rp.50.000,- per orang. Sebelum masuk ke dalam gua siapkan perlengkapan seperti senter,rompi pelampung dan celana pendek. Di depan mulut gua terlihat banyak digunakan sebagai tempat bermain oleh anak-anak dari desa tumpang kepuh, mereka asyik bermain air dan mandi. Baru masuk sekitar 10 meter sudah mulai terlihat keindahan batu stalagtit dan semakin kedalam stalagtit dan stalagmit yang terbentuk terlihat semakin indah. Suara gemercik air dari dalam gua semakin terasa kesan alaminya dan di langit-langit dalam gua terdapat ribuan kelelawar yang menggunakan gua ini sebagai sarang disiang hari. Di sungai yang mengalir dalam gua juga terdapat banyak ikan dan belut yang kelihatan bergerombol memakan kotoran-kotoran kelelawar yang jatuh. Warga setempat memberi nama beberapa batu stalagtit indah yang ada di dalam gua, seperti “Batu sanggar tretes” yang berbentuk pilar penyangga, “Batu Susu seribu” yang berbentuk payudara perempuan yang menempel dilangit-langit dan “Batu berlian” yang berwarna putih mengkilap menempel didinding gua. Masih banyak lagi stalagtit indah yang ada didalam gua, seperti “Batu payung”, “Batu Beringin”, dan “Batu selendang putri”. Gua embultuk ini masih masuk diwilayah perhutani dan bisa dikategorikan termasuk wisata yang sedikit ekstrem(adventure) karena gua ini masih alami dan akses menuju ke lokasi masih sulit terutama belum adanya infrastruktur dan fasilitas umum sebagai penunjang di tempat ini. Lokasi guanya juga jauh dari pemukiman penduduk dengan suasana alam yang masih liar dan minimnya fasilitas alat keselamatan. Kemungkinan bila jalur lintas selatan selesai dibangun akan menjadikan gua embultuk sebagai tujuan wisata karena kemudahan akses menuju ke tempat ini. Ke depan dinas pariwisata akan mengembangkan wisata ini dengan memberikan pelatihan untuk tenaga kerja dilokasi wisata dan akan memberdayakan masyarakat sekitar untuk membentuk kelompok sadar wisata. Dengan pembentukan kelompok sadar wisata ini diharapkan nantinya masyarakat bisa mandiri mengelola tempat wisata ini. Untuk menarik minat para pengunjung akan dilakukan promosi dengan menggelar event lomba fotografi dengan tema keindahan stalagtit dan stalagmit dalam gua embultuk. Bagi anda yang suka berwisata adventure bisa mencoba mengunjungi gua embultuk ini *)

Artikel terkait :

Wisata Kampung Coklat



wisata indonesia, Blitar
wisata indonesia, blitar


Blitar – Coklat, rasanya yang khas manis dan bisa disajikan dalam bentuk yang bermacam-macam dan banyak disukai siapapun. Di Blitar ada wisata baru yang berkonsep edukasi, yaitu kampung coklat. Lokasinya sekitar 20 menit dari pusat kota Blitar. Dengan kendaraan pribadi, anda bisa mengambil arah menuju Kademangan, sampai ketemu jembatan belok kiri lurus hingga bertemu pasar Kademangan. Dari pasar jalan lurus saja hingga menuju perempatan Lodoyo (Gunung betet), kurang lebih 3 Km dekat perbatasan desa Plosorejo dan desa Derungan di sebelah kiri jalan, disitulah kampung coklat. Kampung coklat ini sudah ada sejak 2014 lalu, persisnya terletak di jalan banteng blorok No.18, Desa Plosorejo, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar. Setiap hari libur atau minggu, tempat ini selalu penuh dengan pengunjung yang menghabiskan waktu bersama keluarga, teman dan pasangan. Rata – rata mereka datang dari luar Blitar seperti Kediri, Madiun, Nganjuk, Malang dan Surabaya. Dari luar tidak tampak seperti kampung pada umumnya, setelah melewati loket dengan biaya masuk Rp.5.000,- per orang akan terlihat halaman luas yang penuh dengan tanaman kakao/coklat. Dilengkapi dengan tempat duduk dan meja yang didesain dengan seperti cafe dan beberapa fasilitas seperti toilet, tempat ibadah, mini market, kuliner dan tempat cooking class untuk belajar mengolah biji coklat. Suasana halaman terasa sejuk dan rindang dengan pohon kakao sebagai peneduh. Perlu untuk di ingat, pengunjung dilarang untuk memetik buah kakao yang ada dihalaman tersebut, sambil ngobrol santai, pengunjung bisa mencicipi berbagai olahan dari coklat seperti es coklat, kue coklat, coklat panas, mie coklat dan lain-lain dengan harga yang cukup terjangkau. Di halaman bagian belakang terdapat tempat pembibitan tanaman kakao yang pengunjung wisata indonesia, blitarbisa membelinya dengan harga mulai Rp.9.000,- per pohon tergantung usia bibit. Di tempat ini juga disediakan paket edukasi pembelajaran mengolah coklat untuk tingkat TK biayanya Rp.10.000,- per anak, SD/SMP Rp.20.000,- per anak, SMA Rp.30.000,- per anak dan untuk umum Rp.50.000,- per orang. Sesi cooking class akan diajari tentang budidaya dan olahan tanaman kakao, melihat proses produksi coklat, menghias coklat sampai dikenalkan berbagai bisnis tentang coklat. Mereka akan mendapat fasilitas miniman coklat dan diperbolehkan membawa pulang coklat yang sudah mereka hias sendiri. Pada bulan-bulan tertentu sering berdatangan pengunjung dari Eropa, mereka gemar mencicipi langsung buah kakao matang yang baru dipetik dari pohonya dan dibelah. Menurut mereka, biji coklat yang masih baru memiliki cita rasa tersendiri yang istimewa. Bagi pengunjung yang akan meninggalkan tempat ini bisa membeli oleh-oleh untuk dibawa pulang. Produk oleh-oleh yang bisa dibeli antara lain coklat batangan, permen coklat, aneka minuman coklat hingga aneka kue colat seperti brownies. Semua produk di kemas dengan merk dagang “gusant” dan pemasaran produk ini sudah sampai ke negara malaysia dan China. Untuk dalam negeri banyak permintaan dari Surabaya, Bali, Yogyakarta, Jakarta dan Batam. Bagi anda yang sedang liburan di Blitar bisa mencoba mengunjungi wisata kampung coklat ini “belajar sambil liburan”. *)

Artikel Terkait :
Belajar cita rasa kopi spesial di "Indonesia Coffee Academy"


Wisata Kuliner khas Banyuwangi



Banyuwangi – Seperti halnya daerah lain di Indonesia yang memiliki berbagai macam kuliner, Banyuwangi juga memiliki sejumlah kuliner khas yang layak untuk di coba. Meskipun kuliner tersebut tidak semuanya asli dari Banyuwangi, namun ada diantaranya yang berasal dari akar budaya masyarakat asli dari Banyuwangi, yaitu warisan budaya dari suku using yang dianggap sebagai kuliner khas.
kuliner khas banyuwangi, kuliner indonesia
Sego tempong – Inilah kuliner yang paling populer dan identik dengan khas asli Banyuwangi. Sego tempong ini banyak ditemui di hapir semua wilayah di Banyuwangi. Nama “Sego tempong” sendiri berasal dari rasa pedas sambal yang membuat wajah panas memerah serasa seperti ditampar / di tempong. Jadi Sego berarti nasi dan tempong berarti tampar. Menu sego tempong ini disajikan dengan sayuran seperti daun ketela, timun, kacang panjang dan terong dengan lauk pendampingnya tempe dan tahu goreng, ikan asin, perkedel jagung dan tidak ketinggalan disajikan dengan sambel yang khas pedasnya
kuliner khas banyuwangi, kuliner indonesia
Rujak soto – Merupakan perpaduan antara dua kuliner berbeda yaitu, rujak dan soto. Rujak soto terdiri dari aneka sayuran dengan lontong, tahu, tempe yang disiram dengan bumbu kacang dan kuah soto yang berisikan kulit sapi atau babat. Perpaduan dua kuliner ini menghasilkan cita rasa yang berbeda, sangat enak dan mantab. Bumbu rujak dibuat dari gilingan kacang tanah,gula merah, pisang batu muda, petis, garam dan cabai rawit.
kuliner khas banyuwangi, kuliner indonesia
Sego cawuk – Kuliner ini paling cocok dinikmati untuk sarapan pagi atau siang. Nama sego cawuk berasal dari cara makannya yang tidak menggunakan sendok tapi langsung menggunakan tangan atau dicawuk. Terdiri dari nasi dengan campuran kuah yang terbuat dari parutan kelapa muda yang di beri air dan dilengkapi dengan jagung muda yang dibakar dan dicampur dengan mentimun, kemudian dibumbui cabe, bawang merah, bawang putih dan sedikit asam. Bisa juga ditambahkan kuah pindang yang terbuat dari gula pasir yang dimasak gendam sehingga menghasilkan kuah yang berasa manis dan bening. Cara masak gendam ini hanya ada di Banyuwangi, yaitu gula pasir dipanaskan di atas wajan hingga lumer diberi air secukupnya dan dibumbui dengan lengkuas, daun salam dan garam. Sego cawuk ini biasanya dihidangkan dengan lauk ikan asin, pepes ikan laut pedas, telur ayam atau itik yang direbus. Bagi yang suka pedas bisa menambahkan sambal tomat.
kuliner khas banyuwangi, kuliner indonesia
Pecel pitik – Kuliner ini adalah makanan khas dari suku using, jadi tidak gampang menemukannya di tempat umum. Di suku using, kuliner ini di sajikan pada saat tertentu saja seperti pada upacara adat atau kegiatan budaya lain seperti selamatan ritual bersih desa dan hajatan. Pecel pitik ini adalah ayam kampung yang dicampur dengan parutan kelapa muda. Ayam yang dimasak haruslah ayam yang masih muda atau belum kawin agar dagingnya tidak alot/keras. Cara masaknya ayam kampung dibakar hingga matang dan parutan kelapa muda dicampur dengan kacang sangrai yang dihaluskan dicampur dengan bumbu garam, kemiri yang digoreng, cabai merah dan cabai kecil secukupnya. Selanjutnya bumbu dicampur dengan ayam kampung bakar yang sudah dipotong menjadi beberapa bagian. Untuk menambah sedap aroma ditambahkan jeruk nipis.
kuliner khas banyuwangi,kuliner indonesia
Pecel rawon – Kuliner ini juga perpaduan dua macam masakan yaitu pecel dan rawon. Pecel yang terdiri sayuran yang diberi bumbu kacang kemudian disiram dengan kuah rawon daging. Berbeda dengan rujak soto yang menggunakan lontong, pecel rawon ini memakai nasi. Biasanya disajikan dengan lauk pauk empal goreng, empal sapi, dendeng ragi, paru goreng kering dan rempeyek kacang
kuliner khas banyuwangi, kuliner indonesia
Kupat lodoh – Pada umumnya menu ini dijumpai saat lebaran. Kupat lodoh adalah ketupat yang disajikan dengan ayam yang dimasak dengan lodoh. Lodoh adalah bumbu yang dibuat dari parutan kelapa tua yang disangrai tanpa minyak, setelah kering ditumbuk halus dan keluar minyaknya hingga berbentuk pasta yang sangat lembut. Setelah lodoh siap, bumbu halus yang terdiri dari merica, kemiri, ketumbar, pala, jahe, jinten, kayumanis, cabai besar, cabai rawit, laos, kunyit, serai, garam dan gula. Setelah semua bumbu dihaluskan, bumbu ditumis dengan air secukupnya kemudian dimasukan lodohnya. Setelah mendidih baru ayamnya dimasukan dan dimasak menjadi satu selama kurang lebih setengah jam agar bumbunya meresap. Ayam yang digunakan harus ayam kampung yang digoreng sebentar. Warna kuahnya yang kecoklatnya dan rasa gurih dari kelapanya dijamin akan membuat anda ketagihan
Dan masih banyak lagi kuliner khas Banyuwangi yang layak untuk dicoba, lain waktu akan sisca ulas pada episode berikutnya..*)

Artikel terkait :
Referensi tempat makan di banyuwangi