Pesona Kawah Ijen

wisata alam kawah ijen
Terletak di perbatasan antara Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Indonesia. Gunung ini mempunyai ketinggian 2.443 m dan telah beberapa kali meletus di tahun 1796, 1817, 1913 dan 1936 Letusan terakhir terjadi pada tahun 1999. Salah satu fenomena alam yang paling terkenal dari Gunung Ijen adalah kawah yang terletak di puncaknya dengan kaldera luas 5466 Ha, tinggi 300 – 500 meter dan kedalaman 200 meter. Kandungan asam yang ada di kawah ini mendekati Nol dengan suhu mencapai 200 derajat Celcius. Danau kawah Ijen dikenal merupakan danau air sangat asam terbesar di dunia.  Untuk mendaki ke gunung ini bisa berangkat dari Banyuwangi ataupun dari Bondowoso. Untuk mencapai kawah Gunung Ijen dari Banyuwangi, bisa menggunakan kereta api ekonomi  dengan tujuan Banyuwangi dan turun di Stasiun Karangasem kemudian naik ojek dengan tujuan Kecamatan Licin dan  dilanjutkan menuju Paltuding dengan menumpang truk pengangkut belerang.  Alternatif lain menggunakan bus dan turun di Banyuwangi kota kemudian naik ojek bisa langsung ke Licin dan Paltuding,  namun dengan menggunakan bus tarif yang dikeluarkan akan lebih mahal. Pintu gerbang utama ke Cagar Alam Taman Wisata Kawah Ijen terletak di Paltuding, yang juga merupakan Pos PHPA (Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam). Tarif masuk untuk domestik hanya 15 ribu per orang.  Alternatif rute lain adalah dari Bondowoso/Situbondo - Wonosari - Tapen - Sempol - Paltuding menggunakan Elf colt dari terminal Bondowoso yang berjarak 64 km, dengan tarif 30 ribu sampai ke sempol dengan perjalanan sekitar 3 jam. Fasilitas lain yang dapat dinikmati oleh pengunjung antara lain pondok wisata/penginapan dan warung yang menjual keperluan pendakian untuk menyaksikan keindahan kawah Ijen. Dari Paltuding berjalan kaki dengan jarak sekitar 3 km. Lintasan awal sejauh 1,5 km cukup berat karena menanjak. Sebagian besar jalur adalah dengan kemiringan 25-35 derajat. Selain menanjak, struktur tanahnya juga berpasir sehingga menambah semakin berat langkah kaki karena harus menahan berat badan agar tidak merosot ke belakang. Setelah beristirahat di Pos Bunder (pos yang unik karena memiliki bentuk lingkaran), jalur selanjutnya relatif agak landai, selain itu wisatawan / pendaki disuguhi pemandangan deretan pegunungan yang sangat indah. Untuk turun menuju ke kawah harus melintasi medan berbatu-batu sejauh 250 meter dengan kondisi yang terjal. Suhu di malam hari bisa mencapai 2 derajat Celcius, untuk itu perlu persiapan jaket hangat dan membawa masker untuk persiapan mengurangi bau belerang. Dari Paltuding, perlu waktu 2 jam untuk sampai ke kawah. Hal menarik yang 
kawah ijen
bukit teletubies kawah wurung
 ada dikawah ijen ini adalah adanya fenomena api biru atau “blue fire”. Api biru ini berasal uap belerang H2S yang terbakar dengan derajat tinggi, sehingga terlihat berwarna biru. Fenomena ini hanya dapat disaksikan saat malam hari antara pukul 01:00– 02:00 pemandangan alami ini hanya terjadi di dua tempat di dunia yaitu Islandia dan Ijen. Dari Kawah Ijen, kita dapat melihat pemandangan gunung lain yang ada di kompleks Pegunungan Ijen, di antaranya adalah puncak Gunung Merapi yang berada di timur Kawah Ijen, Gunung Raung, Gunung Suket, Gunung Rante, dan sebagainya.Dari puncak kawah ijen di pagi hari dapat melihat indahnya matahari terbit. Waktu terbaik untuk berkunjung ke tempat wisata di Jawa Timur ini adalah pada musim kemarau, yaitu antara bulan Juli–September. Pada bulan-bulan ini, cenderung tidak terjadi hujan sehingga medan atau jalan pendakian relatif aman dan Anda bisa menikmati Kawah Ijen tanpa terguyur hujan atau tertutup kabut tebal.
Di kawah ijen ini terdapat tempat penambangan belerang tradisional, Penambang akan turun mendekati kawah untuk mengambil batangan belerang yang telah mengering dengan alat sederhana dan tanpa perlengkapan keselamatan yang memadai. Di Indonesia, hanya terdapat dua lokasi penambangan belerang tradisional yaitu di Welirang dan di Kawah Ijen. Bongkahan belerang yang telah membeku dipotong dengan menggunakan linggis untuk kemudian diangkut menggunakan keranjang yang dipikul di pundak. Berat beban yang pikul penambang bisa mencapai 80-100 kg dan mereka harus membawanya berjalan sejauh 3 km ke tempat pengumpulan belerang. Karena alasan keselamatan, setiap penambang hanya diperbolehkan mengangkut maksimal dua kali sehari.  Mengunjungi sebuah tempat wisata, tak lengkap rasanya jika tak membeli suvenir khasnya. Apa yang bisa didapat dari Kawah Ijen? Suvenir ini terbuat dari bambu dan berbentuk menyerupai keranjang kecil semacam miniatur keranjang para penambang belerang. Keranjang kecil ini kemudian diisi dengan serpihan belerang berwarna kuning. Souvenir tersebut juga dibuat dari alat cetakan logam dengan di isi bahan dari belerang cair yang panas, diambil langsung dari sumber belerang di kawah. Di sisi lain gunung Ijen terdapat wisata baru yang sedang dikembangkan yaitu kawah wurung atau di kenal bukit teletubies. Lokasi ini cocok digunakan untuk wisata paralayang dan motor cross. Beberapa event internasional yang pernah di selenggarakan di wisata alam kawah ijen ini adalah Tour de Ijen ( bersepeda ) dan Java Ijen Jazz. Mari berkunjung ke kawah ijen...*)



No comments:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan komentar anda, terima kasih